Rabu, 15 Januari 2014

WAY LALAAN YANG EKSOTIS

Posted by Unknown On 16.09
Lampung merupakan provinsi yang banyak dialiri oleh way (sungai) diantaranya adalah way semangka, way Batanghari dan sebagainya. Namun kali ini kita akan membahas salah satu air terjun yang cukup terkenal di provinsi Lampung yaitu Way Lalaan. Air terjun ini berlokasi di pekon batu keramat kabnupaten Tanggamus sekitar 90 km dari Kota Bandar Lampung. Akses menuju way lalaan juga mudah dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum seperti bus karena lokasinya melalui jalur Lintas Barat Sumatera. Tarif bus sekitar Rp 20.000,- dan HTM ke Way Lalaan sekitar Rp.3000,-.

Air terjun Way Lalaan merupakan salah satu air terjun yang indah, meskipun tidak terlalu tinggi mungkin hanya sekitar 7 m ketinggiannya. Air yang mengalir cukup deras menambah eksotis salah satu wahana andalan dari kabupaten Tanggamus ini selain Teluk Kiluan. Wahana ini merupakan wahana yang direkomendasikan bagi keluarga yang ingin berwisata dengan nuansa alam karena masih asrinya lingkungan sekitar air terjun ini. Way Lalaan memang berada di kaki gunung Tanggamus sehingga nuansa hutan masih terlihat disini. Air terjun ini memiliki beberapa tingkatan yang lokasinya cukup berdekatan yaitu sekitar 200 m hingga bermuara di teluk semangka.

Fasilitas di way lalaan cukup memadai yaitu dengan adanya tempat parkir yang cukup luas, Kamar mandi, Mushola, Pondokan dan lainnya. Untuk yang membawa keluarga besar bisa juga menikmati keindahan way lalaan sembari bakar ikan, bakar jagung dan sebagainya karena kayu kering cukup banyak ketersediaaannya disini.

Selasa, 14 Januari 2014

Nasib Banteng Jawa di TN Baluran

Posted by Unknown On 16.47
Taman Nasional Baluran merupakan kawasan yang melindungi Banteng Jawa.  Taman Nasional ini berada di Bayuwangi, Jawa Timur. Kawasan di TN ini cukup menarik karena berupa padang rumput, berbeda dengan TN lainnya di Indonesia yang lebih banyak Hutan hujan tropis. Meskipun banteng menjadi hewan yang dilindungi keberadaanya dari kepunahan namun kini jumlahnya sangat sedikit yaitu hanya sekitar 25 ekor lagi.

Sebenarnya apa yang menjadi penyebab sedikitnya populasi hewan ini??? Apakah hewan ini diburu oleh manusia atau yang lain???

Berdasarkan keterangan dari Kepala Balai TN Baluran, penyebab utamanya bukanlah perburuan dari manusia melainkan dari kebijakan TN Baluran yang salah pada tahun 1970-an. Kebijakan tersebut adalah dengan melakukan penanaman pohon akasia di kawasan ini. Lantas apa hubungannya dengan populasi Banteng jawa saat in???

Hubungannya adalah pohon akasia memiliki duri di hampir setiap bagiannya sehingga daun akasia tidak dapat dikonsumsi oleh banteng. Selain itu jumlah rerumputan di sekitar akasia juga sedikit sehingga banteng memerlukan tempat lain untuk mencari makan. Akasia yang ditanam mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pohon ini awalnya ditanam untuk mengurangi tingkat kebakaran di savanna ini, karena pada tahun 1960an sering terjadi kebakaran di kawasan ini. Namun kini kebijakan tersebut menjadi bumerang bagi keberadaan dari banteng Jawa itu sendiri. Kini pihak Taman Nasionmal berupaya mencari solusi untuk menghentikan pertumbuhan akasia dikawasan ini. Sudah berbagai upaya yang dilakukan namun belum menghasilkan perubahan yang signifikan. (Rdy)

PETUALANGAN DI PULAU KELAGIAN

Posted by Unknown On 16.40
Kali ini saya akan menceritakan pengalaman berkunjung ke Pulau Kelagian di Lampung. Tidak seperti artikel-artikel sebelumnya yang hanya membahas tempat wisata karena pengalaman kali ini sangat luar biasa. Saya dan teman-teman saat itu berjumlah sepuluh orang ingin mengadakan perjalan menuju Air Terjun di Tahura Lampung, namun karena cuaca kurang mendukung ditambah lagi H-1 hujan deras kami sepakat untuk merubah arah tujuan wisata ke Pulau Kelagian. Pukul 09.30 kami start dari beringin Unila dengan menggunakan sepeda motor. Sebenarnya kami juga belum tahu untuk menuju pulau kelagian harus naik perahu dari mana. Kami hanya tahu berhenti setelah pantai Kelapa Rapat (Klara) dan tepat di pangkalan militer Angkatan Laut.

Akhirnya setelah bertanya kepada seseorang kami dapat menempuh Pulau Kelagian dari Pantai Lembing daerah Padang Cerimn Kabupaten Pesawaran. Jarak tempuh Bandar Lampung menuju Pantai lembing sekitar 1,5 jam. HTM pantai lembing pun cukup murah yaitu Rp.2000,-/motor sedangkan untuk menuju akses yang kami inginkan yaitu Pulau Kelagian harus mengeluarkan kocek cukup dalam yaitu Rp 200.000/kapal tapi untungnya kami saat itu bersepuluh jadi tidak terlalu berat. Lama waktu tempuh antara lembing ke kelagian sekitar 40 menit. Pulau kelagian memiliki kesamaan dengan pulau Tangkil yang diakses melalui Pantai Mutun. Hamparan pasir putih yang luas dan air yang biru bersih menghiasi pantai ini. Sebenarnya pantai ini memiliki spot untuk snorkeling tapi saat itu kami tidak menemukan spot tersebut mungkin karena saat itu ombak sedang besar sehingga orang tidak melakukan snorkeling. Fasilitas di Pulau Kelagian cukup memadai dengan adanya muushola, kantin, kamar mandi serta gazebo. Saat itu hari minggu sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kepulau Kelagian.


Aktivitas kami selama di kelagian berenang dan juga menikmati pemandangan pantai yang indah. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 kamipun memutuskan untuk kembali ke Pantai Lembing. Disinilah ketegangan itu muncul pada saat pulang angin sedang kencang sehingga ombak menjadi sangat besar. Perahu yang kami naiki seolah-olah seperti roller coster naik turun karena diterjang ombak. Sang pemilik kapal mengatakan kepada saya kita harus putar arah menuju Kelagian kembali karena memang kondisi yang sangat tidak menguntungkan jika dipaksakan. Ditengah perjalanan tali kemudi putus ketegangan makin menjadi saat itu kami hanya pasrah ada yang menangis, terdiam seribu bahasa sembari berdoa dan ada pula yang mencoba menenangkan. Salah seorang rekan kami akhirnya berusaha memanggil bantuan dengan menggunakan baju yang diayun ayunkan. Kapal bantuan datang dan membawa kami kembali ke kelagian. Sembari menunggu angin reda pemilik kapal memperbaiki tali kemudi. Pukul 16.45 suasana laut sudah tenang ombak pun berangsur normal, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke Pantai Lembing untuk kedua kalinya dan Alhamdulillah kami sampai dengan selamat. Kami langsung melanjutkan pulang menuju Bandar lampung karena hari sudah petang. Perjalanan kali ini benar-benar berbeda dengan perjalanan sebelumnya sangat mengesankan.
 
Suasana di Perahu

  • Mau buat buku tamu ini ?
    Klik di sini