Kali ini saya akan menceritakan pengalaman berkunjung ke
Pulau Kelagian di Lampung. Tidak seperti artikel-artikel sebelumnya yang hanya
membahas tempat wisata karena pengalaman kali ini sangat luar biasa. Saya dan
teman-teman saat itu berjumlah sepuluh orang ingin mengadakan perjalan menuju
Air Terjun di Tahura Lampung, namun karena cuaca kurang mendukung ditambah lagi
H-1 hujan deras kami sepakat untuk merubah arah tujuan wisata ke Pulau Kelagian.
Pukul 09.30 kami start dari beringin Unila dengan menggunakan sepeda motor.
Sebenarnya kami juga belum tahu untuk menuju pulau kelagian harus naik perahu
dari mana. Kami hanya tahu berhenti setelah pantai Kelapa Rapat (Klara) dan
tepat di pangkalan militer Angkatan Laut.
Akhirnya setelah bertanya kepada seseorang kami dapat
menempuh Pulau Kelagian dari Pantai Lembing daerah Padang Cerimn Kabupaten
Pesawaran. Jarak tempuh Bandar Lampung menuju Pantai lembing sekitar 1,5 jam.
HTM pantai lembing pun cukup murah yaitu Rp.2000,-/motor sedangkan untuk menuju
akses yang kami inginkan yaitu Pulau Kelagian harus mengeluarkan kocek cukup
dalam yaitu Rp 200.000/kapal tapi untungnya kami saat itu bersepuluh jadi tidak
terlalu berat. Lama waktu tempuh antara lembing ke kelagian sekitar 40 menit.
Pulau kelagian memiliki kesamaan dengan pulau Tangkil yang diakses melalui
Pantai Mutun. Hamparan pasir putih yang luas dan air yang biru bersih menghiasi
pantai ini. Sebenarnya pantai ini memiliki spot untuk snorkeling tapi saat itu
kami tidak menemukan spot tersebut mungkin karena saat itu ombak sedang besar
sehingga orang tidak melakukan snorkeling. Fasilitas di Pulau Kelagian cukup
memadai dengan adanya muushola, kantin, kamar mandi serta gazebo. Saat itu hari
minggu sehingga banyak wisatawan yang berkunjung kepulau Kelagian.
Aktivitas kami selama di kelagian berenang dan juga
menikmati pemandangan pantai yang indah. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan
pukul 15.00 kamipun memutuskan untuk kembali ke Pantai Lembing. Disinilah
ketegangan itu muncul pada saat pulang angin sedang kencang sehingga ombak
menjadi sangat besar. Perahu yang kami naiki seolah-olah seperti roller coster naik turun karena
diterjang ombak. Sang pemilik kapal mengatakan kepada saya kita harus putar
arah menuju Kelagian kembali karena memang kondisi yang sangat tidak
menguntungkan jika dipaksakan. Ditengah perjalanan tali kemudi putus ketegangan
makin menjadi saat itu kami hanya pasrah ada yang menangis, terdiam seribu
bahasa sembari berdoa dan ada pula yang mencoba menenangkan. Salah seorang
rekan kami akhirnya berusaha memanggil bantuan dengan menggunakan baju yang
diayun ayunkan. Kapal bantuan datang dan membawa kami kembali ke kelagian.
Sembari menunggu angin reda pemilik kapal memperbaiki tali kemudi. Pukul 16.45
suasana laut sudah tenang ombak pun berangsur normal, akhirnya kami memutuskan
untuk kembali ke Pantai Lembing untuk kedua kalinya dan Alhamdulillah kami
sampai dengan selamat. Kami langsung melanjutkan pulang menuju Bandar lampung
karena hari sudah petang. Perjalanan kali ini benar-benar berbeda dengan
perjalanan sebelumnya sangat mengesankan.
Suasana di Perahu
Categories:
0 komentar:
Posting Komentar